KESENJANGAN SOSIAL SEBAGAI AKAR PROPAGANDA GERAKAN SEPARATIS-TERORISME DI PAPUA

Ganda Halomoan Sitorus(1*), Novi Pasaribu(2), Zora Sukabdi(3),

(1) University of Indonesia
(2) University of Indonesia
(3) University of Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak – Tidak meratanya pembangunan membuat adanya kesenjangan dan alienasi terhadap masyarakat Papua yang bisa melahirkan konflik horizontal, salah satunya propaganda negatif. Konflik di Papua memang sudah lama terjadi karena adanya sejarah integrasi Papua ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), identitas politik, kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), pembangunan Papua, dan juga inkonsistensi pemerintah Indonesia, dan marjinalisasi masyarakat Papua. Konflik tersebut melahirkan penyelesaian represif dari pemerintah yang membuat stigma peminggiran terhadap masyarakat Papua. Hal tersebut menyulut para orang atau kelompok orang yang tidak bertanggung jawab membuat narasi dan propaganda negatif yang disebarkan melalui media sosial. Penyebaran narasi yang cepat ini menjadi keuntungan kelompok tertentu dalam penggiringan opini serta tujuan yang ingin dicapai. Adu domba masyarakat dan pemerintah juga menjadi polemik yang berbahaya dalam melahirkan sebuah gerakan separatisme berbentuk teror. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam paradigma fenemonologi, dengan pemantauan berbagai media sosial yang terkait, studi pustaka, serta laporan atensi pemerintah dalam melihat masalah Papua. Penelitian ini ingin melihat bagaimana kesenjangan sosial dan alienasi dijadikan propaganda oleh orang dan atau kelompok orang yang dapat menyulut serta menggiring opini publik bahwa pembebasan Papua dibenarkan dan penyulut gerakan separatis teroris di Papua.

Kata Kunci: kesenjangan sosial, kekerasan, media, propaganda, separatis – terorisme

Full Text:

PDF

References


Alase, A. (2017). The Interpretative Phenomenological Analysis (IPA): A Guide to a Good Qualitative Research Approach. International Journal of Education and Literacy Studies, 5(2), 9-19.

Ali, K., & Zain-ul-abdin, K. (2020). Post-Truth Propaganda: Heuristic Processing of Political Fake News on Facebook during The 2016 U.S. Presidential Election. Journal of Applied Communication Research, 1–20.

Burton, Graeme. (2005). Media and Society: Critical Perspective. United Kingdom: Open University Press.

Blades, J. (2020). West Papua: The Issue That Won’t Go Away for Melanesia. Retrieved October 12, 2021, from Analysis website: https://www.lowyinstitute.org/publications/west-papua-issues-wont-go-away-melanesia.

Castells, Manuel. (2007). Communication, Power, and Counter-Power in the Network Society. International Journal of Communication. 1, 238-266.

Creswell, J. W. (2009). Mapping The Field of Mixed Methods Research. Journal of Mixed Methods Research, 3(2), 95–108.

De Vreese, C. H., & Lecheler, S. (2015). Framing theory. The International Encyclopedia of Political Communication, 1-10.

Djo, D. B. G. (2020). Ambivalensi Tindakan Represif Negara Atas konflik Papua. Masyarakat Indonesia, 45(1), 19-32.

Lieberman, Ariel Victoria. (2017). Terrorism, the Internet, and Propaganda: A Deadly Combination. Journal of National Security Law & Policy, Vol. 9:95.

Manurung, M. Y. (2020). Ini Alasan Pemerintah Sempat Blokir Internet Papua - Nasional Tempo.co. Retrieved September 10, 2021, from Read Tempo website: https://nasional.tempo.co/read/1349449/ini-alasan-pemerintah-sempat-blokir-internet-papua.

Nasution, M. A. R., & Wiranto, S. (2020). Propaganda Issue of Racism Through Social Media to Trigger Social Violence in Papua and West Papua in 2019. Jurnal Pertahanan. Media Informasi tentang Kajian & Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identitas, Nasionalisme, & Integritas, (6)2, 212-224.

Ozeren, S., Hekim, H., Elmas, M. S., & Canbegi, H. I. (2018). An Analysis of ISIS Propaganda and Recruitment Activities Targeting The Turkish-speaking Population. International Annals of Criminology, 56(1-2), 105-121.

Padmi, M. F. M. (2019). Poverty, Deprivation, and Social Exclusion as Source of Violent Conflict: Case Study of West Papua Post-New Order Era. Global Insight Journal, 4(1).

Ratriyanti, D. (2018). Papua, Separatisme dan Spiral Kekerasan. Retrieved October 16, 2021, from TELATAH website: https://beritagar.id/artikel-amp/telatah/papua-separatisme-dan-spiral-kekerasan.

Spencer, Alexander. (2012). Lessons Learnt: Terrorism and the Media. Arts & Humanities Research Council Public Policy Series. No. 4.

Steuter, Erin., Deborah Wills. (2008). At War with Metaphor: Media, Propaganda, and Racism in the War on Terror. United Kingdom: Lexington Books.




DOI: https://doi.org/10.33172/jpbh.v11i3.1442

Copyright (c) 2021 Jurnal Pertahanan & Bela Negara


INDEXED BY:
google_scholar garudacrosref onesearchsinta

Office Address:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Republic of Indonesia Defense University
Jl. Salemba Raya No.14, Paseban,Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10440, Indonesia
Email: jurnal.unhan@idu.ac.id



Creative Commons Attribution (CC-BY-NC-SA)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.