Perencanaan Strategis Pertahanan Masa Depan Indonesia: Analisis Pada Lingkungan Strategis Asia Tenggara (Asean) Periode 2015-2020

Muhammad Harry Riana Nugraha(1*),

(1) LPPM Universitas Pertahanan
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak – Isu yang berkembang di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) terlihat begitu kompleks dan dinamis. Kebijakan pertahanan Indonesia pada periode 2015 – 2020 merupakan suatu fenomena yang menarik. Berdasarkan rentang waktu tersebut dapat dirumuskan perencanaan strategis pertahanan masa depan. Disamping itu, pemerintah sedang giat mengusung pembangunan sektor maritim. Isu pertahanan masa depan erat kaitannya dengan persoalan kedaulatan. Jelas hal ini sangat penting untuk dikaji, walaupun pada masa tersebut diperkirakan kemungkinan adanya ancaman yang berbentuk tradisional (militer), yaitu perang, adalah minim. Pertanyaan kajian ini adalah bagaimana perencanaan strategis pertahanan Indonesia di kawasan strategis Asia Tenggara (ASEAN). Terkait kecenderungan perkembangan lingkungan strategis atau perkiraan minimnya kemungkinan ancaman berwujud tradisional militer ini disebutkan secara eksplisit dalam Buku Putih Pertahanan Republik Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan instrumen diplomasi pertahanan menjadi dominan. Disamping melakukan pengembangan kebijakan pertahanan dan perencanaan pertahanan berupa penguatan struktur dan postur pertahanan Indonesia secara komprehensif. Indonesia perlu melakukan penguatan kapabilitas pertahanan di tengah negara-negara Asia Tenggara dengan cara memperkuat basis postur dan struktur pertahanan yang dikaitkan dengan visi poros maritimdunia. Sehingga, tercapai keterukuran atau Minimum Essential Force (MEF) yang berkelanjutan.

Kata Kunci : ASEAN, kebijakan pertahanan, diplomasi pertahanan, perencanaan pertahanan

Abstract – Issues that develop in Southeast Asia (ASEAN) looks very complex and dynamic. Indonesia’s defense policy in the period of 2015 – 2020 is an interesting phenomenon. Based on that timeframe strategic planning of the future defense can be formulated. In addition, the government is actively promoting the development of the maritime sector. The issue of future defense is closely related to the question of sovereignty. Obviously, this is very important to be studied, although at that time it was thought that the possibility of a traditional (military) threat, showed by war is minimal. The research question is how does the strategic defense planning of Indonesia in the middle of strategic area of Southeast Asia (ASEAN). Related to the trend of strategic environment in Southeast Asia development or estimation of the minimal possibility of this tangible traditional military threat is mentioned explicitly in the Defense White Paper of the Republic of Indonesia.The results showed that the use of defense diplomacy as defense instruments became dominant. Besides, the development of defense policy and defense planning in the form of comprehensive strengthening of the Indonesian defense structure and defense posture. Indonesia needs to strengthen of defense capability in the midst of Southeast Asian countries by strengthening the base of defense posture and defense structure related to the vision of the world’s maritime axis. Therefore, sustainability of Minimum Essential Force (MEF) can be achieved.

Keywords: ASEAN, defense policy, defense diplomacy, defense planning


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Buku

Buzan, Barry. 1987. An Introduction To Strategic Studies: Military Technology and International Relations. London:

MacMillan Press.

Collins, Alan. 2000. The Security Dilemmas of Southeast Asia. London: MacMillan Press.

Daase, Christopher dan Friesendrof, Cornelius. 2010. Rethinking Security Governance: The Problem of Unintended Consequences. New York: Routledge.

Griffiths, Martin. 2007. International Theory for Twenty-First Century An Introduction. New York: Routledge.

Hough, Peter. (2004). Understanding Global Security. London: Routledge. dalam Barry Buzan, Problem of Unintended Consequences, (New York: Routledge, 1987).

Williams, Paul D. 2008. Security Studies: An Introduction. New York: Routledge.

Jurnal

Sukma, Rizal.â€Indonesia’s Security Outlook. Defence Policy And Regional Cooperation: External Security

Problems: Sovereignty. Territorial Disputes. Border Security And Regional Uncertaintyâ€. http://www.nids.go.jp/ english/publication/joint _research/ series5/pdf/5-1.pdf (diakses 10 Agustus 2017).

Prasetyono, Edy. 2011. Kekuatan Pokok Minimum (MEF: Minimum Essentials Force). Diakses dan diunduh pada tanggal 19 Agustus 2017 di laman: http://www.propatria.or.id/loaddown/ index.php?induk=90

Dokumen

Buku Putih Pertahanan Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Datinlitbang Kemhan, “Konsepsi Postur Pertahanan Negara 2004-2014â€, Januari 2011.

Lain-lain

Sulistyo, Iwan. 2012. Dalam Tesis. Kebijakan Pertahanan Indonesia 1998-2010 dalam Merespon Dinamika Lingkungan Strategis Di Asia Tenggara. Program Pascasarjana FISIPOL UGM.

Nugraha, Muhammad Harry Riana. Dalam

artikel “Perencanaan Strategis Pertahanan Masa Depan Indonesia Dalam Menghadapi Lingkungan Strategis Aia tenggara 2014†dibuat dan dipaparkan pada 2015. Universitas Pertahanan Indonesia. Sentul, Bogor-Jawa Barat.

Website

Lerner, Alexandra L, “A Strategic Planning Primer for Higher Educationâ€, 1999, dalam http//:www.des.calstate.edu. Diakses tanggal 8 Agustus 2017




DOI: https://doi.org/10.33172/jpbh.v7i3.235

Copyright (c) 2017 Jurnal Pertahanan & Bela Negara


INDEXED BY:
google_scholar garudacrosref onesearchsinta

Office Address:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Republic of Indonesia Defense University
Jl. Salemba Raya No.14, Paseban,Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10440, Indonesia
Email: jurnal.unhan@idu.ac.id



Creative Commons Attribution (CC-BY-NC-SA)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.