Pemikiran Bela Negara Dan Hubungan Internasional: Pergeseran Peran Negara Dan Implikasinya Terhadap Perkembangan Sudut Pandang Studi Ilmu Hubungan Internasional

Syahrul Salam, Adi Rio Arianto, Rizky Hikmawan(1*),

(1) LPPM Universitas Pertahanan
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak – Kemajuan teknologi, khususnya dibidang informasi, transportasi, dan sains, telah menciptakan evolusi peran negara sebagai aktor Hubungan Internasional (HI). Negara harus berbagi peran dengan aktor HI lainnya, seperti: organisasi internasional (OI), organisasi pemerintah/ non-pemerintah (IGOs/NGOs), kelompok epistemik, perusahaan multinasional (MNCs), dan individu. Pergeseran peran negara dalam usaha membela negara mengubah warna disiplin ilmu HI, yaitu pendekatannya. Kajian ini mendalami pergeseran peran negara dan implikasinya bagi sudut pandang HI, serta mengkaji evolusi lingkungan strategis. Hasil studi menemukan bahwa selain negara, universitas adalah salah satu calon aktor HI. Hal ini diidentifikasi melalui empat aspek berikut, yaitu: (1) aspek bela negara menuntut peran sentral (mayor) dan peran sektoral (minor) negara sebagai subyek HI dimana negara berbagi peran dengan Universitas, (2) aspek bela negara mempengaruhi pendekatan Realisme dengan perilaku anarkisnya bergeser ke pendekatan alternatif: Horizontalisme dengan perilaku gotong-royongnya, (3) aspek bela negara menuntut perubahan lingkungan strategis dari Era Global (Globalisasi) ke Era Horizontal (Horizontalisasi) atau dengan istilah “Globaliniumâ€, dan (4) aspek bela negara menjadi krusial saat disandingkan dengan kepentingan nasional di pentas Internasional.

Kata Kunci : bela negara, hubungan internasional, era horizontal, globalinium, negara, universitas

Abstract – The development of technological in the fields of information, transportation, and science, have created the evolution of the role of the state as an actor of International Relations (IRs). States should share roles with other IRs actors, such as international organizations (IO), government/ non-governmental organizations (IGOs / NGOs), epistemic groups, multinational corporations (MNCs), and individuals. The shifting role of the state in the effort to defend a state changed the color of the discipline of IRs, particularly in its approach. This study explores the shifting role of the state and its implications to IRs paradigm, and examines the evolution of the strategic environment. The results found that beside the “stateâ€, the “university†can be one of the IRs actors. This is identified through the following four aspects: (1) the state defense aspect demands the major role and the minor role of the state as the subject of IRs in which the State shares its role with the university, (2) the state defense aspect affects the Realism approach with the anarchy shifts to alternative approaches: Horizontalism with its “gotong-royongâ€, (3) the state defending aspect demands a strategic environmental change from the Global Era (Globalization) to the Horizontal Era (Horizontalization) or with the term “Globaliniumâ€, and (4) the state defending aspect were crucial when it juxtaposed with national interests on the international stage.

Keywords: state defending, international relations, horizontal era, globalinium, state, university


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Buku

Goldstein, Joshua S. 2005. International Relations. London: Pearson/Longman.

Henderson, Conway W. 1998. International Relations, Conflict and Cooperation at the Turn of the 21st Century. McGraw-Hill International Edition. New York and London: McGraw-Hill Publishers.

Kegley, Charles W. Jr., dan Eugene R. Wittkopf. 1997. World Politics, Trend and Transformation, 6th edition. St. New York: Martin’s Press.

Minix, Dean A. dan Hawley, Sandra M. 1998. Global Politics.US: West/Wadsworth, 1998.

Steger, Manfred B. 2005. Globalisme, Bangkitnya Ideologi Pasar. Terjemahan. Jakarta: Lafadl Pustaka.

Soepandji, Budi Susilo. 2010. Bangga Indonesia Menjadi Komponen Cadangan Tanah air. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Subagyo, Agus. 2015. Bela Negara: Peluang dan Tantanan di Era Globalisasi. Banten:

Graha Ilmu

Prosiding

Arianto, Adi Rio. 2016.“Keamanan Siber Menuju Perang Geometri Antarbangsa; Geometripolitika dan Arsitektur Keamanan Dunia Era Horizontal Abad ke-21â€. Prosiding Konvensi Nasional VII Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII).

Website

CBC Digital Archivesâ€Seeking Sanctuary: Draft Dodgersâ€, dalam http://archives. cbc.ca/war_conflict/vietnam_war/ topics/348/ diakses pada tanggal 20 Agustus 2017.

Feder, Barnaby J,â€Theodore Levitt, 81, Who Coined the Term ‘Globalization’, Is Deadâ€(6 July 2006), dalam http:// www.nytimes.com/2006/07/06/business/06levitt.html diakes pada 20 Agustus 2017.

NU.nl, “Suriname voert dienstplicht weer inâ€, 1 oktober 2010, dalam http://www. nu.nl/buitenland/2346876/suriname-voert-dienstplicht-weer-in.html, diakses pada 20 Agustus 2017.

Russel, Charles Taze, “The Battle of Armageddon, October 1897 pages 365–370†(Oktober 1897), dalam http:// www.pastor-russell.com/volumes/V4/ v04s07.php, diakses pada 20 Agustus 2017.

Tohir, “Konsep Bela Negara Di Indonesiaâ€, dalam http://chyrun.com/konsep-bela-negara-di-indonesia/tanggal, diakses pada 7 Agustus 2017.




DOI: https://doi.org/10.33172/jpbh.v7i3.234

Copyright (c) 2017 Jurnal Pertahanan & Bela Negara


INDEXED BY:
google_scholar garudacrosref onesearchsintasinta

Office Address:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Republic of Indonesia Defense University
Jl. Salemba Raya No.14, Paseban,Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10440, Indonesia
Email: jurnal.unhan@idu.ac.id



Creative Commons Attribution (CC-BY-NC-SA)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Stats